Membangkitkan Potensi Bangsa Melalui Pemuda
Oleh
Dewi Alawiyah
Indonesia merupakan negara yang dirahmati Tuhan dengan potensi
alam yang kaya. Kekayaan tanaman perkebunannya
menempati urutan atas dari segi produksi di dunia seperti biji coklat, karet, kelapa
sawit, cengkeh, dan kayu. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal
sebagai penghasil bahan tambang seperti gas alam, nikel,tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Wilayah
perairannya mencapai 7,9 juta km2 yang
menyediakan potensi alam yang sangat besar bahkan 25% dari jenis hewan
laut di dunia ditemukan di Indonesia[1].Akan
tetapi setelah hampir 67 tahun merdeka, Indonesia tetap menjadi negara
berkembang yang belum sejahtera dan makmur. Penduduk indonesia yang tercatat
sebagai warga miskin sebanyak 31,2 juta
jiwa setara dengan 13,33 persen[2].
Kemiskinan pun diperparah dengan utang luar negeri yang mencapai 221,60 miliar dollar AS[3].
Indonesia yang memiliki
potensi sumber daya alam besar telah lama menjadi perhatian dunia sejak dulu.
Belanda dan Jepang, bangsa yang dulu menjajah Indoensia melihat dan merasakan
potensi tersebut. Namun, sekarang potensi tersebut belum digarap dengan baik,
masih terkubur dalam tidur yang lama. Potensi yang ada belum dikembangkan dan
dinikmati bangsa sendiri. Munawar Fuad Noeh penulis buku Awakening The Giant: Membangunkan Negeri Raksasa yang
Tertidur
menamakannya sebagai The Sleeping Giant.
Cara membangkitkan “The
Sleeping Giant” agar potensi tersebut dapat dinikmati bangsa sendiri adalah
dengan mengelolanya sendiri. Ya, mengolah sumber
daya alam negara dengan 230 juta sumber daya manusia yang telah tersedia. Potensi
sumber daya manusia telah ditunjukan melalui sejarah panjang Indonesia, melalui
para pemuda yang menjadi ujung tombak perubahan sebuah zaman. Seperti yang diungkapkan
Hasan Albana salah satu tokoh reformasi dunia Islam bahwa sejak dulu hingga
sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Para pemuda berkontribusi dalam
kebangkitan nasional melalui Sumpah Pemuda, proklamasi kemerdekaan RI, lahirnya
reformasi dan berbagai peristiwa bersejarah di tanah air lainnya.
Para pemuda memiliki potensi yang luar biasa
baik fisik maupun akal. Pemuda dapat menggarap sumber daya alam negara dengan
kompetensi yang baik. Kompetensi yang muncul dengan adanya ilmu yang dilatih sesuai
dengan pengalaman. Kompetensi yang bangkit melalui semangat pembelajan dengan
usaha memperluas cakrawala berpikir
serta menjadi kesadaran bersama dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa
Untuk
membangun kesadaran bersama sebagai pemuda pewaris bangsa, pelanjut estafet
kepemimpinan, dan menjalankan masa depan diperlukan persiapan yang matang.
Penanaman nilai relegius, moral, etika, nasionalisme, patriotisme seta
nilai-nilai lainnya diperlukan untuk membentuk pemuda yang mempunyai cakrawala
luas dan berprinsip. Sehingga terciptalah pemuda yang secara proaktif terjun dan berkontribusi dalam memajukan
bangsa. Pemuda yang berani mengorbankan waktu, tenaga, biaya dan pikiran,
bahkan jiwa sekalipun untuk membangkitkan “The Giant Sleeping” menuju bangsa
Indoensia yang sejahtera dan makmur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar